Rabu, 25 November 2009

Perkembangan Arsitektur Rumah Tradisional Bengkulu (2)


Pondasi

Umpuk batu kali. Jumlah umpuk cenderung ganjil tergantung besar kecilnya batu kali. Biasanya terdiri dari lima atau tujuh batu kali.

Kolong, tinggi 1,5 m. Fungsi :

v Menhindari serangan binatang buas

v Kandang ternak

v Menyimpan kayu baker/peralatan rumah tangga

v Menyimpan gerobak

v Menyimpan hasil panen

Tiang

balok kayu berbentuk bulat/persegi. Tiang berjumlah 20. semua tiang penyangga diletakan diatas umpuk batu kali yang permukaanya datar. Memiliki lingkar atas 0,33m dan memiliki lingkar bawah 0,45m

BALOK PENYUSUN LANTAI :

v Balok (besar), kerangka lantai memanjang kedepan

v Tailan, balok sedang tempat menempelkan lantai

v Blandar, penahan talian, melintang

v Bedu, balok tempat meletakan rel

v Bidai, bambu tebal dipasang melintang dari papan lantai untuk mempertahankan dari tusukan musuh dari bawah

Tangga

Jumlah anak tangga selalu ganjil. Didasari makna dan hitungan tangga takik, tunggu, tinggal. Takik berarti hancur & tinggal berarti tidak ada yang bersedia menunggu rumah itu

Jenis sambungan yang digunakan pasak kayu

BAHAN UTAMA RUMAH :

v Kayu medang, direndam selama 6 bulan/lebih & dikeringkan

v Atap, dari ijuk/bamboo

v Pacu, plafon dari papan/pelupuh

v Kasau

v Reng

v Gording

v Lisplank, ukiran flora agar dimudahkan dalam bertani dan berkebun serta memiliki keindahan dan kenyamanan

v Kuda-Kuda

Bagian Bawah Atap :

v Gelegar, terdapat di bagian bawah atap berfungsi menyimpan barang berharga & senjata

v Gelegar berbentuk segi delapan, penolak bahaya kedelapan penjuru mata angina

v Peran, balok bagian atas penghubung tiang bagian atas

Tulusi/ventilasi, ukiran bunga matahari. Sebagai sirkulasi udara

Pintu & Jendela, ukiran flora

Dinding, dari papan/pelupuh

Bendu, balok melintang sepanjang dinding

Geladak, dari papan, lebar 50 cm

Kijing, penutup balok pinggir dari luar

Lantai, dari papan/bambu/pelupuh

Selasa, 24 November 2009

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL BENGKULU

Faktor Pembuatan Rumah Tradisional Bengkulu:

v Lingkungan alam, kondisi lingkungan yang masih berupa hutan & binatang buas mendorong penduduk membuat rumah panggung

v Kebutuhan manusia, susunan ruang disesuaikan dengan kegiatan/aktivitas pemiliknya

v Tingkat Ekonomi, menentukan bentuk dan bahan rumah. Rumah orang mampu dinding terbuat dari bambu & atap ijuk sedangkan orang berada dinding dari kayu papan & atap dari ijuk

v Kepercayaan, untuk mencapai hidup yang tentram, damai dan bahagia. Setiap tingkah laku harus diselaraskan antara alam mikro/alam dunia & alam makro kosmos/jagat raya

Latar Belakang Sosial, Ekonomi, dan Budaya

v Sistem Kekerabatan, patrilinial sehingga dalam hal warisan anak laki-laki mendapatkan prioritas utama

v Sistem perkawinan, monogami

v Mata pencaharian, petani & nelayan. Waktu luang digunakan untuk menenun, kerajinan anyaman & pandai besi

v Budaya, meskipun warga beragama islam tapi upacara tanam dan panen masih terlihat

UKIRAN RUMAH TRADISIONAL BENGKULU

v Lengkenai naik, dalam kehidupan perlu adanya hiasan.

v Sidingin berbentuk hati, bagaimanapun panasnya hidup harus dihadapi dengan hati dingin.

v Tanjak berekek, rangkaian tidak terputus.

v Bunga matahari, matahari menyinari seisi alam bagi kehidupan.

v Kembang delapan, melambangkan keduniawian, keramah-tamahan dan kebahagiaan

FUNGSI RUANG

1. Berendo
menerima tamu yang belum dikenal.

2. Hall
menerima tamu yang sudah dikenal baik/ orang yang disegani.

3. Bilik gedang
kamar tidur kepala keluarga

4. Bilik gadis
kamar anak gadis.

5. Ruang tengah
menerima tamu ibu rumah tangga jika mempunyai anak laki-laki dipakai tempat tidur anak bujang.

6. Ruang makan
Tempat makan keluarga.

7. Garang
Tempat penyimpanan tempayan air untuk mencuci piring & mencuci kaki

8. Dapur

Ruangan untuk memasak